Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apresiasi Manele terhadap RSIPF – Lebih dari Sekadar Ucapan Terima Kasih, Sebuah Peta Jalan Keamanan Nasional.

Apresiasi Manele terhadap RSIPF – Lebih dari Sekadar Ucapan Terima Kasih, Sebuah Peta Jalan Keamanan Nasional.

Redaksi Solomon Islands, 6 Oktober 2025.


Pidato apresiasi Perdana Menteri Jeremiah Manele kepada Kepolisian Kerajaan Kepulauan Solomon (RSIPF) dan Lembaga Pemasyarakatan Kepulauan Solomon (CSSI) pagi ini di Rove Police Club bukan sekadar ritual formal pasca-event internasional. Pernyataan yang disampaikan secara mendalam dan terstruktur tersebut merupakan sebuah dokumen politik penting yang menggarisbawahi strategi keamanan nasional Pemerintah Koalisi Nasional untuk Advansemen Kepulauan Solomon (NACGA), serta menegaskan posisi Kepulauan Solomon di kancah geopolitik regional yang kompleks. Apresiasi ini, yang diberikan atas kesuksesan operasi keamanan selama Forum Kepulauan Pasifik ke-54 (PIF) pada September 2025, mengungkap lapisan makna yang dalam tentang transformasi RSIPF, pentingnya diplomasi keamanan, dan komitmen pemerintah terhadap stabilitas.

 

Pertama-tama, PM Manele dengan sengaja memilih kata-kata yang sangat spesifik untuk mendeskripsikan operasi tersebut: "kompleks, intensif, berbasis intelijen, dan berorientasi pada masyarakat." Kombinasi frasa ini bukanlah kebetulan. "Kompleks dan intensif" mengakui skalanya yang masif, melibatkan lebih dari 1.100 personel di Honiara dan Noro. Namun, yang lebih signifikan adalah penekanan pada "berbasis intelijen" dan "berorientasi pada masyarakat." Dua elemen ini mewakili dua sisi dari mata uang keamanan modern yang ingin dibangun oleh Kepulauan Solomon. Pendekatan berbasis intelijen menunjukkan pematangan kapasitas RSIPF dalam mencegah ancaman sebelum meletus, sebuah pelajaran berharga dari kerusuhan masa lalu yang akar permasalahannya seringkali dapat terdeteksi lebih dini. Sementara itu, pendekatan "berorientasi pada masyarakat" mencerminkan filosofi bahwa keamanan yang berkelanjutan tidak diraih melalui kekuatan semata, tetapi melalui kepercayaan dan integrasi dengan warga. Dengan hadir di tengah masyarakat, RSIPF tidak hanya mencegah potensi pengacau, tetapi juga membangun hubungan simbiosis yang membuat masyarakat menjadi mata dan telinga, sekaligus pihak yang dilindungi. Ini adalah upaya mendepolitisasi peran kepolisian pasca-periode yang tegang.

 

Pernyataan Manele, "pasukan kepolisian yang mampu, disiplin, profesional, dan bersatu adalah kunci untuk menjaga keamanan nasional, stabilitas, dan pembangunan," patut dibaca sebagai fondasi doktrin keamanan pemerintahannya. Di sini, ia secara eksplisit menghubungkan antara kapasitas kepolisian yang efektif dengan pembangunan ekonomi dan stabilitas politik. Dalam konteks Kepulauan Solomon yang sedang giat menarik investasi dan memulihkan ekonomi, pesan ini sangat jelas: tanpa keamanan, tidak akan ada pembangunan. RSIPF, dalam perspektif ini, bukan lagi sekadar penegak hukum reaktif, melainkan enabler utama bagi agenda pembangunan nasional. Penegasan ini juga merupakan pesan penjaminan kepada investor domestik dan internasional bahwa Kepulauan Solomon adalah yurisdiksi yang aman dan tertib, sebuah upaya untuk secara permanen menghapus memori kolektif tentang kerusuhan tahun 2021.

 

Lebih jauh, pengakuan Manele terhadap peran mitra keamanan internasional Australia, Selandia Baru, Tiongkok, dan lainnya merupakan sebuah pernyataan diplomatik yang cermat dan berlapis. Daftar mitra yang disebutkan, dan urutannya, mencerminkan realitas kompleks dari hubungan luar negeri Kepulauan Solomon. Dengan menyebut Australia dan Program Kemitraan Kepolisian RSIPF-AFP di urutan pertama, Manele mengakui hubungan tradisional dan kemitraan keamanan yang sudah lama terjalin dan bersifat teknis-operasional. Namun, penyertaan Tim Penghubung Kepolisian Tiongkok secara eksplisit, sebagai satu-satunya mitra non-Traditional-Partner yang disebutkan secara individual, adalah signifikan. Ini mengkonfirmasi peran Tiongkok yang terus berkembang dalam sektor keamanan Kepulauan Solomon, sebuah fakta yang telah menjadi sumber perhatian dan analisis di kawasan. Dengan menyatukan mereka semua dalam ucapan terima kasih yang sama, Manele menyampaikan pesan bahwa Honiara tidak ingin atau setidaknya, tidak terlihat memilih pihak. Pemerintahannya akan menerima dukungan dari siapa pun selama itu "memperkuat kesiapan operasional RSIPF," seperti yang dinyatakannya. Ini adalah strategi diversifikasi dalam diplomasi keamanan, yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari semua mitra sambil mempertahankan otonomi pengambilan keputusan nasional.

 

Terakhir, komitmen untuk "terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kepolisian" adalah janji yang membutuhkan dukungan anggaran dan kebijakan yang berkelanjutan. Apresiasi yang diberikan hari ini adalah modal politik untuk mendorong reformasi dan modernisasi RSIPF lebih lanjut. Pemerintah Manele memahami bahwa ujian sebenarnya bukan hanya dalam mengamankan event puncak selama lima hari, tetapi dalam mempertahankan standar profesionalisme dan kapabilitas ini untuk operasi sehari-hari di seluruh kepulauan. Oleh karena itu, pidato ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi para pembuat kebijakan domestik bahwa investasi dalam keamanan harus menjadi prioritas yang konsisten.

 

Kesimpulannya, apresiasi Perdana Menteri Manele kepada RSIPF dan mitranya adalah sebuah narasi strategis yang dirancang dengan hati-hati. Ia berfungsi untuk memulihkan moral kepolisian, meyakinkan publik dan investor, dan mengkomunikasikan postur keamanan nasional Kepulauan Solomon yang percaya diri namun inklusif kepada dunia. Peristiwa PIF ke-54 telah menjadi katalis yang memproyeksikan visi Manele tentang Kepulauan Solomon yang aman, stabil, dan berdaulat, dengan RSIPF yang profesional dan terhormat sebagai tulang punggungnya. Kini, tantangannya adalah mentransformasikan momentum dari kesuksesan satu event ini menjadi fondasi keamanan nasional yang abadi.

 

 

 

 



 

Posting Komentar untuk "Apresiasi Manele terhadap RSIPF – Lebih dari Sekadar Ucapan Terima Kasih, Sebuah Peta Jalan Keamanan Nasional."